Mengenal Media Citra dan Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh
Mengenal Media Citra dan Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh - Hai sahabat segala Fakta, Hari ini kita belajar tentang Mengenal Media Citra dan Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh :
- Mengenal media citra
Mengenal Media Citra dan Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh |
Citra dapat dibedakan atas citra foto (photographyc image) atau foto udara dan citra non foto (non-photograpic image).
1. Citra foto
Citra foto adalah gambar yang dihasilkan dengan menggunakan sensor kamera. Citra foto dapat dibedakan atas beberapa jenis, antara lain sebagai berikut :
a. Foto Ultraviolet adalah foto yang dibuat dengan menggunakan spectrum ultraviolet dekat dengan panjang gelombang 0,29 mikrometer. Cirinya, tidak banyak informasi yang disadap. Kelebihannya, untuk beberapa objek dari foto ini mudah pengenalannya karena memiliki kekontrasan yang besar. Foto ini sangat baik untuk mendeteksi tumpahan minyak di laut, membedakan atap logam yang tidak dicat, jaringan jalan aspal, dan batuan kapur.
b. Foto ortokromatik adalah foto yang dibuat dengan menggunakan spectrum tampak, dari saluran biru hingga hijau (0,4 – 0,5 mikrometer). Cirinya, banyak objek yang tampak jelas. Foto ini bermanfaat untuk studi pantai karena filmnya peka terhadap objek di bawah permukan air hingga kedalama kurang lebih 20 meter. Foto ini sangat baik untuk survey vegetasi karena daun hijau tergambar dengan kontras.
c. Foto pankromatik adalah foto yang menggunakan seluruh spectrum tampak, mulai dari warnam merah hingga ungu. Kepekaan film hampir sama dengan kepekaan mata manusia. Cirinya, pada warna objek sama dengan kesamaan mata manusia. Foto ini sangat baik untuk mendeteksi pencemaran air, kerusakan akibat banjir, serta penyebaran air tanah dan air permukaan.
D, Foto inframerah asli (true infrared photo) adalah foto yang dibuat dengan menggunakan spectrum inframerah dekat hingga panjang gelomban 0,9 – 1,2 mikrometer yang dibuat secara khusus. Cirinya, dapat mencapai bagian dalam daun, sehingga rona pada foto inframerah tidak ditentukan oleh warna daun tetapi oleh sifat jaringannya. Foto ini baik untuk mendeteksi berbagai jenis tanaman termasuk tanaman yang sehat atau sakit.
e. Foto inframerah modifikasi adalah foto yang dibuat dengan inframerah dekat dan sebagian spectrum tampak pada saluran merah dan sebagian saluran hijau. Dalam foto ini, objek tidak segelap apabila kita menggunakan film infamerah sebenarnya, sehingga dapat dibedakan dengan air.
2. Berdasarkan sumbu kamera atau arah sumbu kamera ke permukaan bumi
a. Foto vertikal atau foto tegak (orto photograph) adalah foto yang dibuat dengan sumbu kamera tegak lurus terhadap pemukaan bumi.
b. Foto condong atau foto miring (oblique photograph) adalah foto yang dibuat dengan sumbu kamera menyudut terhadap garis tegak lurus ke permukaan bumi. Sudut ini umumnya sebesar 10 derajat atau lebih besar. Tapi bila sudut condongnya masih berkisar antara 1-4 derajat, foto yang dihasilkan masih digolongkan sebagai foto vertikal. Foto condong masih dibedakan lagi menjadi :
1. Foto agak condong (low oblique photograph) yaitu apabila cakrawala tidak tergambar pada foto.
2. Foto sangat condong (high oblique photograph) yaitu apabila pada foto tampak cakrawalanya.
3. Berdasarkan sudut liputan kamera
Paine (1981) membedakan citra foto berdasarkan sudut liputan (angular coverage) atas 4 jenis
4. Berdasarkan jenis kamera yang digunakan
a. Foto tunggal adalah foto yang dibuat dengan kamera tunggal. Tiap daerah liputan foto hanya tergambar oleh satu lembar foto.
b. Foto jamak adalah beberapa foto yang dibuat pada saat yang sama dan menggambarkan dareah liputan yang sama. Pembuatannya ada tiga cara, yaitu:
1. Multi kamera atau beberapa kamera yang masing-masing diarahkan ke satu sasaran.
2. Kamera multi lensa atau satu kamera dengan beberapa lensa
3. Kamera tunggal berlensa tunggal dengan pengurai warna
Foto jamak dibedakan lebih jauh lagi, ke dalam 2 macam :
1. Foto multispektural adalah beberapa foto untuk daerah yang sama dengan beberapa kamera, atau satu kamera dengan beberapa lensa masing-masing, lensa menggunakan band (saluran) yang berbeda yaitu biru, hijau, merah serta inframerah pantulan.
2. Foto dengan kamera ganda adalah pemotretan di suatu daerah dengan menggunakan beberapa kamera dengan jenis film yang berbeda. Misalnya: pankromatik dan inframerah.
5. Berdasarkan warna yang digunakan
a. Foto berwarna semu (false color) atau foto inframerah berwarna. Pada foto berwarna semu, warna objek tidak sama dengan foto. Misalnya, vegetasi yang berwarna hijau dan banyak memantulkan spectrum inframerah, tampak merah pada foto.
b. Foto warna asli (True color) adalah foto pankromatik berwarna. Pada foto berwarna asli, warna objek sama dengan warna foto.
6. Berdasarkan sistem wahana
a. Foto udara adalah foto yang dibuat dari pesawat/balon udara
b. Foto satelit atau foto orbital adalah foto yang dibuat dari satelit.
2. Citra non foto
Citra non foto adalah gambaran yang dihasilkan oleh sensor bukan kamera. Citra non foto dibedakan atas berbagai macam dasar pembedanya, antara lain sebagai berikut :
a. berdasarkan spectrum elektromagnetik yang digunakan
1. Citra inframerah thermal adalah citra yang dibuat dengan spectrum inframerah thermal. Penginderaan pada spectrum ini, perbedaan suhu objek dan daya pancarnya pada citra tercermin dlam bentuk beda rona atau beda warnanya.
2. Citra radar dan citra gelombang mikro adalah citra yang dibuat dengan spectrum gelombang mikro. Citra radar merupakan hasil penginderaan dengan sistem aktif yaitu dengan sumber tenaga buatan, sedangkan citra gelombang mikro dihasilkan dengan sistem pasif yaitu dengan menggunakan sumber tenaga alamiah.
b. Berdasarkan sensor yang digunakan
1. Citra tunggal adalah citra yang dibuat dengan sensor tunggal, yang salurannya lebar.
2. Citra multispektural adsalah citra yang dibuat dengan sensor jamak, tetapi salurannya sempit. Citra ini terdiri atas :
a. Citra RBV (Return Beam Vidicon), sensornya berupa kamera yang hasilnya tidak dalam bentuk foto karena detektornya bukan film dan prosesnya non fotograpik.
b. citra MSS (Multi spectral scanner), sensornya dapat menggunakan spectrum tampak maupun spectrum inframerah thermal. Citra ini dapat dibuat dari pesawat udara.
c. Berdasarkan wahana yang digunakan
1. Citra dirgantara (airbone image) adalah citra yang dibuat dengan wahana yang beroperasi di udara (Dirgantara) . Contoh : Citra inframerah thermal, citra Radar dan Citra MSS. Citra dirgantara ini jarang digunakan.
2. Citra satelit (satellite/spaceborne image) adalah citra yang dibuat dari antariksa atau angkasa luar. Citra ini dibedakan lagi atas penggunaanya, yaitu ;
a. Citra satelit untuk penginderaan planet. Contoh citra satelit Viking (AS), Citra satelit Venera (Rusia)
b. Citra satelit untuk penginderaan cuaca. Contoh : NOAA (AS) Citra meteor (Rusia)
c. Citra satelit untuk penginderaan sumber daya bumi. Contoh : Citra Landsat (AS0, Citra Soyuz (Rusia) dan citra SPOT (Perancis)
d. Citra satelit untuk pendinderaan laut. Contoh : Citra seasat (AS), Citra MOS (Jepang).
Pada saat ini, pemanfaatan jasa penginderaan jauh cenderung meningkat. Kebutuhan manusia terhadap pentingnya data dan informasi yang akurat tentang permukaan bumi, telah menjadi pemicu bagi perkembangan dan kemajuan teknologi penginderaan jauh tersebut.
Pemanfaat jasa penginderaan jauh dalam berbagai sector kehidupan dewasa ini, antara lain sebagai berikut :
1. Bidang Meteorologi
Pada bidang ini penginderaan jauh dimanfaat untuk hal-hal sebagai berikut :
a. Mengamati iklim suatu daerah, yaitu melalui pengamatan tingkat perawanan dan kandungan air dalam udara
b. Membantu analisis cuaca dan peramalannya, yaitu dengan menentukan daerah tekanan tinggi dan daerah tekanan rendah
c. Mengamati sistem pola angin permukaan
d. Memetakan data meteorology dan klimatologi
2. Bidang Hidrologi
Pada bidang ini penginderaan jauh dimanfaatkan antara lain untuk :
a. Pemantau daerah aliran sungai (DAS) dan konservasi sungai
b. Pemetaan luas daerah dan intensitas banjir
c. Mengamati kecepatan aliran sungai
d. Mengamati arah aliran sungai
3. Bidang Oceanografi
Pada bidang ini penginderaan jauh dimanfaatkan untuk hal-hal sebagai berikut :
a. Pengamatan pasang surut dan gelombang air laut
b. Studi perubahan pantai, abrasi dan sedimentasi
c. Pemetaan potensi sumber daya laut
4. Bidang geologi
Pada bidang ini penginderaan jauh dimanfaatkan antara lain untuk :
a. penentuan struktur batuan suatu wilayah
b. Pemantauan wilayah bencana
c. Pemetaan daerah gunung api
5. Bidang geomorfologi
Pada bidang ini penginderaan jauh dimanfaatkan antara lain untuk :
a. Mengamati bentuk, panjang dan arah lereng
b. Mengamati kekasaran lereng
c. Mengamati gerak massa batuan
d. Mengamati beda ketinggian
e. Mengamati bentuk lembah
6. Bidang pertanian
Pada bidang ini penginderaan jauh dimanfaatkan antara lain untuk :
a. Mengetahui jenis tanah
b. Mengetahui sifat fisik tanah
c. Mengetahui tanaman yang terserang hama
d. Mengetahui kandungan air dalam tanaman
7. Bidang Perencanaan
Pada bidang ini penginderaan jauh dimanfaatkan antara lain untuk :
a. Menentukan arah pengembangan suatu wilayah.
b. Menentukan lokasi pembangunan
c. Menentukan model pengembangan suatu wilayah.
Tag : Mengenal Media Citra dan Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh, Mengenal Media Citra dan Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh Mengenal Media Citra dan Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh, Mengenal Media Citra dan Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh, Mengenal Media Citra dan Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh Mengenal Media Citra dan Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh, Mengenal Media Citra dan Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh, Mengenal Media Citra dan Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh, Mengenal Media Citra dan Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh, Mengenal Media Citra dan Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh
Sumber http://indrasmansamapin.blogspot.com/
0 Response to "Mengenal Media Citra dan Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh"
Post a Comment